Kamis, 30 Januari 2014

3.Abstrak

Pengertian Abstrak 
Abstrak adalah bagian ringkas suatu uraian yang merupakan gagasan utama dari suatu pembahasan yang akan diuraikan. Abstrak digunakan sebagai “jembatan” untuk me­mahami uraian yang akan disajikan dalam suatu karangan (biasanya laporan atau artikel ilmiah) terutama untuk memahami ide-ide per­masalahannya. Dari abstrak, pembaca dapat mengetahui jalan pikiran penulis laporan/artikel ilmiah tersebut dan mengetahui gambaran umum tulisan secara lengkap.

FUNGSI ABSTRAK
Fungsi abstrak adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat perihal hasil penelitian yang telah dibuat. Uraian yang hanya satu halaman tersebut memudahkan abstrak dimasukkan dalam jaringan internet. Hal ini dimaksudkan memudahkan anda mengetahui hasil penelitian tanpa harus membaca keseluruhan penelitian yang berlembar lembar. Sehingga abstrak membantu anda dalam mencari referensi dalam penelitian yang anda cari.
Adanya abstrak akan menghindari tindakan plagiasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebuah penelitian akan terlindungi jika hanya abstraknya saja yang ditampilkan dan diperluas di internet.

ISI ABSTRAK
Sebuah abtrak memuat beberapa unsur penelitian yang telah dibuat. Isi abstrak meliputi judul penelitian, rumusan masalah penelitian, metode penelitian, teknik dan pengumpulan data penelitian serta hasil dan kesimpulan peneltian yang telah dibuat. Kesemuanya itu terangkum dalam abstrak. Penulisan abstrak cukup singkat, jelas dan padat serta sesuai dengan kaidah penulisan.

Jenis-jenis Abstrak
Abstrak diklasifikasikan dalam dua jenis berikut ini.
-Abstrak indikatif 
adalah abstrak yang menyajikan uraian secara singkat mengenai masalah yang terkandung dalam laporan atau karya ilmiah lengkapnya. Abstrak indikatif bertujuan agar pembaca mengetahui isi informasi tanpa memadatkan isi informasi aslinya dan hanya memberikan indikasi sasaran cakupan tulisan. Maka, pembaca dapat mempertimbangkan apakan tulisan asli perlu dibaca atau tidak. 

-Abstrak informatif 
adalah miniatur laporan atau karya ilmiah asli dengan menyajikan data dan  informasi     secara lengkap sehingga pembaca tidak perlu lagi membaca tulisan aslinya, kecuali untuk mendalaminya. Dalam abstrak informatif, disajikan keseluruhan tulisan asli dalam bentuk mini. Seperti, judul, penulis, institusi, tujuan, metode dan analisis laporan, hasil penelitian, dan simpulan. 

Sumber:   - http://kamus-pengertian.blogspot.com/2013/11/pengertian-abstrak.html
               - http://rachmandianto.blog.com/2011/05/03/abstrak/
               - http://handinha.wordpress.com/2011/03/23/abstraksi/

2. Contoh Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan sebuah halaman yang bisa dibilang adalah halaman yang wajib ketika membuat buku atau karya tulis, hampir semua karya tulis selalu mencatumkan daftar pustaka diakhir karangannya, hal ini dibuat untuk mempermudah pembaca yang ingin meninjau lebih jauh tentang apa yang sudah ditulis, selain itu bisa juga sebagai acuan untuk melakukan pengecakan apakah sudah sesuai dengan buku yang tertera dalam daftar pustaka.
Bila dilihat dari segi bahasa, daftar pustaka memiliki pengertian sebagai suatu daftar yang didalamnya mencatumkan nama pengarang, judul buku, penerbit, tahun terbit dan hal-hal lainnya yang terkait, penempatannya berada pada bagian akhir sebuah karangan atau buku dan susunannya diurutkan berdasarkan abjad.

FUNGSI DAFTAR PUSTAKA

Dari uraian singkat diatas mungkin ada sudah sedikit memahami apa itu yang dinamakan dengan daftar pustaka, sebelum kita melanjutkan sesuai tengan tema kita hari ini yakni contoh daftar pustaka yang baik dan benar, ada baiknya kita jelaskan terlebih dahulu apa saja fungsi Daftar Pustaka.
Beberapa fungsi adanya daftar pustaka dalam sebuah karya tulis diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Untuk memberitahu kepada pembaca bahwa apa yang telah ditulis bukan hanya didapat dari pemikiran sendiri namun juga mengambil dari pemikiran orang lain yang telah ditulis dalam buku yang tercantum dalam daftar pustaka
  • Bagi pembaca yang ingin menelaah lebih jauh tentang pernyataan yang telah ditulis dalam karya tulis yang dibuat maka bisa secara langsung mencarinya dari daftar buku yang telah ditambahkan.
  • Untuk memberikan penghargaan kepada penulis buku yang tercantum sehingga dari pemikirannya terselesaikanlah sebuah karya tulis.
  • Penulis akan dipandang lebih profesional ketika mencatumkan daftar pustaka.

UNSUR DAFTAR PUSTAKA

Dalam menuliskan daftar pustaka ada beberapa hal penting yang sebaiknya anda ketahui, termasuk juga unsur-unsur dalam yang harus ada dalam penulisan daftar pustaka, unsur-unsur tersebut yakni
  • Nama pengarang
  • Judul buku/artikel
  • Data publikasi (penerbit, tempat terbit (tahun terbit, edisi buku)

CONTOH PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

Penulisan daftar pustaka juga berbeda-beda tergantung dari apa yang dijadikan sumber daftar pustaka tersebut. Berikut penulis daftar pustaka yang bersumber dari :
- Buku
Nama pengarang (penulisan nama dibalik dari belakang Misal : Naufa Zahra, maka menjadi “Zahra, Naufa” ), tahun terbit, judul, tempat terbit dan tahun terbit.
  • Arisandi, Yahoma dan Yoovita Andriani. 2001. Tanaman Obat Plus Pengobatan Alternatif. Jakarta: Setia Kawan
  • Said, Ahmad. 2007. Khasiat dan Manfaat Temulawak. Jakarta: Sinar Wadja Lestari
  • Dalimartha, Setiawan, dr. 2001. 36 Resep Tumbuhan Obat untuk Menurunkan Kolesterol. Jakarta: Penebar Swadaya
  • Hariani, Sangat M. dkk. 2000. Kamus Penyakit dan Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
-Internet :
Rahimawati. 2013. Contoh Daftar Pustaka dan Cara Penulisannya, http://contohsuratku.com/contoh-daftar-pustaka-yang-baik-dan-benar.html, (diakses 22 Mei 2013)

-Koran
Rahimawati, B. 10 Mei, 2013. Unsur penting dalam penulisan daftar pustaka. Majpahit Pos , hlm. 2 & 6

-UU, Permen dan Kepres
Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.  Jakarta: Sekretariat Negara

-Ensiklopedia, Kamus
Stafford-Clark, D. 1978. Mental disorders and their treatment. The New Encyclopedia Britannica. Encyclopedia Britannica. 23: 956-975.
Chicago, USA . Echols, J.M. dan Shadily, H. (Eds). 1989. Kamus Inggris – Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

-Skripsi, Tesis, Disertasi, Laporan Penelitian:
Kuncoro, T. 1996. Pengembangan Kurikulum Pelatihan Magang di STM Nasional Malang Jurusan Bangunan, Program Studi Bangunan Gedung: Suatu Studi Berdasarkan Kebutuhan Dunia Usaha Jasa Konstruksi . Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPS IKIP MALANG.

-Film (Movie)
Oldfield, B. (Producer) 1977. On the edge of the forest. Tasmanian Film Corporation. Hobart, Austraalia,. 30 mins.



1.Kutipan

Kutipan adalah pinjaman pendapat dari seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, majalah, surat kabar, atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan. Berikut adalah beberapa contoh bentuk kutipan.

1. Kutipan langsung
“Pustaka Java berisi ribuan (lebih dari 5000) kelas beraneka ragam keampuhan. Kekayaan ini merupakan kandungan tersembunyi bahwa penggunaannya dapat menghemat ratusan jam kerja. Keampuhan ini hanya dapat dimanfaatkan bila kita rajin mencoba. Sebelum membuat solusi sendiri, coba eksplorasi pustaka bahasa, mungkin telah diselesaikan” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 37-38)
“Java memisahkan komponen untuk menampilkan keluaran dengan komponen untuk melakukan format keluaran. Keuntungan pemisahan antara lain format keluaran benar-benar sangat kaya melebihi yang dapat diperoleh di C++” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 78)
2. Kutipan tak langsung
Penulisan dengan identasi merupakan konvensi penulisan yang bagus untuk diikuti. Identasi berarti memberi iden setiap menemui blok baru pada blok-blok yang berbeda. Identasi adalah gaya penulisan program bukan bagian bahasa secara teknis, sehingga digunakan untuk memperjelas pembacaan program oleh pemrogram, bukan oleh kompilator. Kompilator menghasilkan keluaran yang sama meski tanpa identasi. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 174)
Polymorphism, yang berarti mempunyai banyak bentuk, merupakan konsep pokok di dalam perancangan berorientasi objek. Dua objek atau lebih dikatakan polymorphic jika mempunyai antarmuka-antarmuka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku berbeda. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 357)
3. Kutipan dalam kutipan
‘Bahasa Java tidak lagi hanya untuk pemanis di web sebagai applet yang membikin Duke berdansa. Java adalah kakas, tetap hanya perangkat, bagaimanapun tetap hanya orang hebat yang dapat memberi arti penting kakas seperti dikatakan James Gosling, tokoh terpenting di Java : “All along, the language was a tool, not the end”’. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 7-8)

Sumber: http://rizarulham.wordpress.com/2010/03/29/contoh-contoh-kutipan/

Senin, 30 Desember 2013

3. Cerpen

 "Arti Seorang Sahabat"
 
Doni merupakan sahabat Nita yang sudah berteman semenjak mereka berada dibangku sekolah dasar. Doni dan Nita adalah sahabat yang sudah merasakan berbagai macam pengalaman yang mereka jalani bersama, baik dikala sedih maupun senang.
Doni sangat perhatian terhadap Nita. Doni seringkali mengorbankan kepentingan pribadinya demi Nita yang sangat dihargainya. Doni tidak jarang meluangkan banyak waktunya demi kepentingan sahabatnya tersebut. Seperti halnya Doni, Nita juga bersikap yang sama terhadap Doni. Nita sangat perhatian dan selalu memastikan sahabat tercintanya ini dalam keadaan baik-baik saja.
Jika ada masalah mereka saling berbagi dan mencoba mencari jalan keluar bersama. Mereka terus menjalin persahabatan baiknya meski pada saat-saat yang sangat sulit. Doni tidak letih memberikan dorongan moril kepada Nita tatkala Nita sedang dirundung banyak masalah. Disisi lain, Nita juga selalu menjadi pelita dalam kehidupan Doni dengan ketulusannya sebagai seorang teman sejati.
Tanggal 12 bulan Nopember 1989 merupakan hari ulang tahun Nita yang 18. Sore itu Nita mengundang Doni agar jangan sampai melewatkan acara hari jadinya yang sudah menginjak 18 tahun tersebut. Nita tentunya sangat mengharapkan kedatangan Doni pada acara party ulang tahunnya, terlebih lagi ini merupakan ulang tahunnya yang ke 18 tahun yang tentunya ia sangatlah special.
Doni lantas berpikir untuk memberikan kado apa diulang tahun sahabatnya yang special ini mengingat ulang tahun sahabatnya kali ini adalah bertepatan dengan usianya yang ke 18 tahun. Setelah selesai merenung akhirnya Doni merasa menemukan sebuah kado yang tepat yang akan diberikan kepada Nita dihari ulang tahunnya nanti. Doni memang sangat perhatian dan selalu ingin menjadi sahabat yang baik untuk Nita.
Malam itu tepat diadakannya acara pesta ulang tahun Nita. Semua sahabat Nita yang diundang dalam acara tersebut sudah terlihat ramai memenuhi rumah Nita tempat diadakannya acara tersebut. Sudah jam 20.00 tapi Doni mash belum terlihat batang hidungnya. Nita terlihat murung menantikan kedatangan sahabat tercintanya yang tidak juga kunjung datang padahal waktu sudah semakin malam.
15 menit kemudian telepon rumah berdering. Ibu Nita yang menjawab panggilan tersebut.

Ibu Nita : Hello… Siapa ini?
Doni : Ini aku Doni Tante, Nita nya ada Tan?
Ibu Nita : Oh kamu Don, kok nggak datang sih? Ni dari tadi Nita nungguin kamu?
Doni : Justru itu Tan, aku mau minta maaf sama Nita soalnya aku nggak bisa datang malam ini soalnya aku masih dalam perjalan pulang, jalannya macet total.
Ibu Nita : Ok, Tante panggilin Nita.
Ibu Nita pun lantas menghampiri Nita yang masih terlihat mundar-mandir dihalaman rumah.

Ibu Nita : Nita!
Nita : Ya bu
Ibu Nita : Telepon dari Doni
Nita bergegas menuju ruangan tempat dimana telepon tersebut berada untuk menanyakan kepada sahabtanya tersebut mengapa dia tidak datang padahal selama ini dia selalu datang diacara ulang tahunnya tanpa pernah absen sekalipun.
Usai selesai berbicara dengan Doni akhirnya Nita merasa tenang dan lantas kembali kehalaman rumah untuk berbincang-bincang dengan para sahabatnya yang hadir pada acara tersebut. 
Nita mengerti bahwa Doni adalah sahabatnya yang sangat baik serta perhatian. Dia tidak akan melewatkan acara pentingnya selagi dia masih sanggup berjalan. Meski acara ulang tahunya yang ke 18 tahun in itidak dihadiri sahabat tercintanya tersebut, namun setelah Doni memberikannya kabar bahwa dia sedang terjebak kemacetan Nita pun akhirnya sangat lega, dan dia tetap percaya bahwa Doni merupakan sabat sejatinya yang sangat baik dan senantiasa care terhadap dirinya.

Sumber: http://www.teksdrama.com/2012/11/cerpen-remaja-arti-seorang-sahabat.html

2. Berdasarkan Topik

Contoh:
Topik : Media Sosial Online
Tujuan : Untuk mengetahui Manfaat dan Kekurangan dari Media Sosial Online
I. Manfaat Media Sosial Online bagi Kehidupan Sehari-hari
– Dapat memberikan informasi dan ilmu pengetahuan
- Sebagai interaksi modern jarak jauh kehidupan masyarakat

II. Manfaat Media Sosial secara Ekonomi
– Dapat berfungsi sebagai toko online
- Bisa juga untuk memasarkan iklan secara online

III. Kekurangan Media Sosial bagi Kehidupan Sehari-hari
– Bisa untuk tindak kejahatan secara online : penculikan, pemerkosaan, dsb.
– Dapat mengurangi interaksi di masyarakat

Sumber: http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/perkembangan-hiburan-musik-dari-zaman-ke-zaman/

1. Berdasarkan Urut Waktu

Outline atau Kerangka Karangan adalah salah satu metode dalam pembuatan karangan yang mana topik nya dipecah kedalam sub-sub topic dan munggkin dipecah lagi kedalam sub-sub topic yang lebih terperinci sehingga penulisannya disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Manfaat kerangka karangan adalah :
  • Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
  • Untuk menyusun karangan secara teratur.
  • Adanya keselarasan dalam pola bahasa antar kalimat.
  • Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.
  • Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih.
  • Memudahkan penulis mencari materi pembantu.
  • Dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya.
1. Outline berdasarkan urutan waktu
Contoh:
Topik : musik dunia
Tema : perkembangan musik dunia dari zaman ke zaman
I. Zaman Abad Pertengahan
A. Zaman berakhirnya kerajaan romawi
B. Zaman reformasi agama kristen
II. Zaman Renaisance
III. Zaman Barok dan Rokoko
IV. Zaman Klasik
V. Zaman Romantik (1820-1900)
VI. Zaman Modern (1900-sekarang)

Sumber: http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/perkembangan-hiburan-musik-dari-zaman-ke-zaman/

Jumat, 08 November 2013

tugas b.ndo ke 2



1.Diksi

Pengertian Diksi
            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi berarti "pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan)”. Sedangkan menurut Wikipedia pengertian diksi adalah sebagai berikut:
1.    Diksi merupakan pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara.
2.    Diksi merupakan seni berbicara yang  jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami. Pengertian ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya.
Diksi dapat pula diartikan pilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di depan umum atau dalam karang mengarang (Kridalaksana, 1982: 35). Diksi bukan hanya berarti pilih-memilih kata. Istilah ini bukan saja digunakan untuk menyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya.
Diksi atau pilihan kata mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi. Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosakata atau perbendaharaan kata bahasa itu.

Makna Kata

Makna sebuah kata atau sebuah kalimat merupakan makna yg tidak selalu berdiri sendiri.
Adapun makna kata terbagi atas beberapa kelompok yaitu :
1.    Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna yang lugas yang menyampaikan sesuatu secara faktual. Makna denotative tidak akan mengalami perubahan makna. Makna konotatif adalah makna yang bukan sebenarnya, yang umumnya bersifat sindiran dan merupakan makna denotasi yang mengalami penambahan.
Makna konotatif selalu berubah dari zaman ke zaman. Contoh: Kata kurus pd contoh di atas bermakna konotatif netral, artinya tdk memiliki nilai rasa yg mengenakkan, tetapi kata ramping bersinonim dg kata kurus itu memiliki konotatif positif, nilai yg mengenakkan. Orang akan senang bila dikatakan ramping.
2.     Makna Umum dan Makna Khusus
Kata umum adalah kata yang cakupannya lebih luas. Kata khusus adalah kata yang    memiliki cakupan yang  lebih sempit atau khusus. Misalnya bunga termasuk kata umum, sedangkan kata khusus dari bunga adalah mawar, melati , anggrek.
3.    Makna Leksikal dan makna Gramatikal
Makna Leksikal adalah makna yang sesuai dengan hasil observasi alat indera atau  makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan.
Contoh: Kata nyamuk, makna leksikalnya adalah binatang yang menyebabkan timbulnya penyakit.
Makna Gramatikal adalah untuk menyatakan makna jamak bahasa Indonesia, menggunakan pengulangan kata, seperti kata: meja yg bermakna “sebuah buku,” menjadi meja-meja  yang bermakna “‘ banyak meja.”
4.    Makna Peribahasa
Makna pribahasa adalah makna yang bersifat memperbandingkan atau mengumpamakan, maka lazim juga disebut dengan nama perumpamaan.
Contoh: Bagai, bak, laksana dan umpama lazim digunakan dl peribahasa.
5.    Makna Kias dan Lugas
Makna kias adalah kataataupun kalimat yg tidak mengandung  arti yang sebenarnya. Contoh: raja siang, bermakna mathari.
6.    Kata Konkrit dan Kata Abstrak
Kata konkrit adalah kata yang dapat diserap oleh panca indra. Misalnya meja, air, dan suara. Sedangkan kata abstrak adalah kata yang sulit diserap oleh panca indra. Misalnya kemerdekaan, kebebasan.

Macam-macam Diksi

Diksi terdiri dari delapan elemen yaitu :
·         fonem
·         Silabel
·         Konjungsi
·         Hubungan
·         kata benda
·         kata kerja
·         infleksi
·         uterans.

Macam macam hubungan makna

1. Sinonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan / kemiripan makna. Sinonim sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. Contoh: Kata buruk dan jelek, mati dan wafat.

2. Antonim.
Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain. Contoh: Kata bagus berantonim dengan kata buruk; kata besar berantonim dengan kata kecil.

3. Polisemi.
Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
4. Hiponim.

Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan.
5. Hipernim.

Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain.
6. Homonim.

Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
7. Homofon.

Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
8. Homograf.

Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.

Sumber:



2. Kalmat Efektif
Pengertian kalimat efektif: adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Ciri-ciri kalimat efektif:
  1. Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek, predikat, objek dan keterangan. Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.
Contoh:
Amara pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak efektif)
Amara pergi ke sekolah, kemudian kerumah temannya untuk belajar. (efektif)
2. Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda)
Contoh:
Mahasiswi perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (tidak efektif)
Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif)
3.Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang di anggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Contoh:
Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama belajar di rumahku. (tidak efektif)
Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
4. Kelogisan
Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
5.Kesatuan atau Kepaduan
Maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
Contoh:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)

Sumber :
http://dayintapinasthika.wordpress.com/2013/01/02/contoh-kalimat-efektif-dan-kalimat-tidak-efektif/


3.KALIMAT  TURUNAN

Secara umum, pembentukan kata turunan dengan imbuhan mengikuti aturan penulisan kata yang ada di bagian sebelumnya. Berikut adalah beberapa informasi tambahan untuk melengkapi aturan tersebut.

Jenis imbuhan

Jenis imbuhan dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan menjadi:

1. Imbuhan sederhana; hanya terdiri dari salah satu awalan atau akhiran.
    a. Awalan: me-, ber-, di-, ter-, ke-, pe-, per-, dan se-
    b. Akhiran: -kan, -an, -i, -lah, dan –nya

2. Imbuhan gabungan; gabungan dari lebih dari satu awalan atau akhiran.
    a. ber-an dan ber-i
    b. di-kan dan di-i
    c. diper-kan dan diper-i
    d. ke-an dan ke-i
    e. me-kan dan me-i
    f. memper-kan dan memper-i
    g. pe-an dan pe-i
    h. per-an dan per-i
    i. se-nya
    j. ter-kan dan ter-i

3. Imbuhan spesifik; digunakan untuk kata-kata tertentu (serapan asing).
    a. Akhiran: -man, -wan, -wati, dan -ita.
    b. Sisipan: -in-,-em-, -el-, dan -er-.

Awalan me-

Pembentukan dengan awalan me- memiliki aturan sebagai berikut:

1. tetap, jika huruf pertama kata dasar adalah l, m, n, q, r, atau w. Contoh: me- + luluh →  meluluh, me- + makan → memakan.

2. me- → mem-, jika huruf pertama kata dasar adalah b, f, p*, atau v. Contoh: me- + baca → membaca, me- + pukul → memukul*, me- + vonis → memvonis, me- + fasilitas + i → memfasilitasi.
3. me- → men-, jika huruf pertama kata dasar adalah c, d, j, atau t*. Contoh: me- + datang → mendatang, me- + tiup → meniup*.

4. me- → meng-, jika huruf pertama kata dasar adalah huruf vokal, k*, g, h. Contoh: me- + kikis → mengikis*, me- + gotong → menggotong, me- + hias → menghias.

5. me- → menge-, jika kata dasar hanya satu suku kata. Contoh: me- + bom → mengebom, me- + tik → mengetik, me- + klik → mengeklik.

6. me- → meny-, jika huruf pertama adalah s*. Contoh: me- + sapu → menyapu*.


Huruf dengan tanda * memiliki sifat-sifat khusus:

1. Dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf vokal. Contoh: me- + tipu → menipu, me- + sapu → menyapu, me- + kira → mengira.
2. Tidak dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf konsonan. Contoh: me- + klarifikasi → mengklarifikasi.
3. Tidak dilebur jika kata dasar merupakan kata asing yang belum diserap secara sempurna. Contoh: me- + konversi → mengkonversi.

Aturan khusus

Ada beberapa aturan khusus pembentukan kata turunan, yaitu:

1. ber- + kerja → bekerja (huruf r dihilangkan)
2. ber- + ajar → belajar (huruf r digantikan l)
3. pe + perkosa → pemerkosa (huruf p luluh menjadi m)
4. pe + perhati → pemerhati (huruf p luluh menjadi m)



sumber:
http://anjarpras.blogspot.com/2011/10/kalimat-efektif.html 





4. Tulisan
 Honda CB 100 berubah Menjadi CB Vtwin 400cc”











Honda CB 100 identik dengan motor klasik/motor tua kan?? tp jgn di salah,,, "body/casing boleh klasik, tp tenaga bisa bersaing sama motor-motor muda atau motor-motor baru...."

Saya kelahiran Jakarta dan tinggal sekitar daerah puncak bogor. Berawal dari seorang ayah pengguna motor Honda CB, akhirnya sayapun tertarik untuk mempunyai motor CB yang identic dengan motor tua.  Dan akhirnya saya pun menggunakan sepeda motor Honda CB 100 th 1979. Selain digunakan untuk touring, motor tua ku ini juga selalu mengantarkan aku kuliah ke kampus dengan jarak yang lumayan. Karena rumah ku di puncak dan kampus ku di depok, hehehehe lumayan bukan?
Tetapi biarpun motor CB ku tua, akan tetapi motor ini tangguh dan tidak kalah sehat atau kalah kenceng sama motor muda.  Buktinya bisa dipakai pulang pergi puncak-depok kan. Dan kekeluargaan motor tua pun sangat erat, bahkan bisa melebihi keluarga sendiri. Jadi bisa di bilang banya positif nya.
Dengan berjalannya waktu, dan berawal dari hobby motor tua dan hobby touring dengan keceatan tinggi, akhirnya  aku membeli lagi sebuah motor CB th 1975, yang kemudian aku rubah  atau diodifkasi menjadi 400cc, Bagian yang sudah dirubah meliputi bagian roda, bagian body, kaki-kaki, dan tentunya mesinnya yang tadinya satu silnder berubah menjadi 2 silinder (V-twin).
Honda CB Vtwin 400cc ku ini adalah buatan tangan temanku sendiri yang bernama M.Yusuf dan bertempat tinggal di Purwokerto (Jateng) , dan ini merupakan salah satu karya anak bangsa yang harus di hargai dan di acungi jempol.
Tapi walaupun kecepatan motor ku ini sudah 400cc. tapi, suspensi stabil seperti buatan pabrik. Jadi untuk kawan-kawan yang ingin mempunyai motor dengan kecepatan tinggi, tidak perlu memaksakan membeli moge alias motor gede juga kan??? Dan mungkin hanya sebagian atau beberapa orang saja yang bisa memiliki moge tersebut, karena ya harganya memang mahal.
Dan akhirnya dengan motor tua ini, “Hobby dan kekeluargaan menjadi satu” dan mempunyai slogan yang berbunyi “CB Menyatukan Nusantara”. Karena pengguna motor tua ini terdiri dari berbagai suku, yang terpisah antar daerah, antar pulau dan lainnya. Tetapi kita semua tetap satu keluarga dan mempunyai aktivitas rutin paling lama 1 bulan sekali membuat acara. Jadi perbedaan daerah atau tempat tinggal tidak menjadi masalah karena aktivitas rutn tersebut. 



By: Pijar Muharam ( Pijar CB)




               

Senin, 21 Oktober 2013

3. PUISI



“Berjuang Untuk Masa Depan”

Ku awali hari ini dengan senyuman
Ku langkahkan kaki dengan penuh harapan
Tetap semangat dan bertahan walau badai menghadang
Demi sebuah masa depan cemerlang
Kesempatan tak datang berkali-kali
Semasih ada harapan takkan pernah semangat aku pudarkan
Aku akan terus melangkah dan melangkah
Walau di depan terhadang gunung dan bebatuan
Kan ku daki demi sebuah mimpi menjadi kenyataan
Tetap berjuang  dan langkah kaki takkan terhentikan
Melangkah terus melangkah
sampai bahagia itu Benar-benar didepan mata dan genggaman

Sumber : http://lastriayu.blogspot.com/2013/01/puisi-berjuang-untuk-masa-depan.html